Bupati Iti Octavia Jayabaya foto bersama pimpinan dan staf Bapelitbangda Lebak.(Foto Uday)
Musrenbang Non APBD Lebak 2023
Bupati Ajak Seluruh Steackholder Turut Bantu Peningkatan Pembangunan dan Perekonomian
Selama perjalanan panjang Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya memimpin Kabupaten Lebak dalam mendukung pembangunan bersama seluruh organisasi perangkat daerah yang dengan tetap mengacu kepada konservasi yang nota bene setiap pembangunan tidak boleh jauh dari konsep kebijakan pemerintah pusat, terutama Lebak yang merupakan daerah konservasi.
Untuk merealisasikan hal itu, tentunya diperlukan kerja bersama antar pemerintah dan seluruh steackholder yang disebut dalam kontek pembangunan pentahelix yaitu bagaimana masyarakat, pemerintah, pelaku dunia usaha, akademisi dan jurnalis dapat bersinergis dan berkolaborasi didalam mendukung pembangunan di Lebak.
Lebak yang kini menjadi daerah yang untuk berinvestasi, merupakan berkat kerjasama pemerintah derah dan seluruh steackholder yang selalu menjaga kondusifitas, sehingga para pemilik modal asal lokal maupun dari luar Banten semakin tertarik berinvestasi di Lebak.
“Apalagi sekarang, pemerintah pusat mengharuskan pemerintah daerah untuk privat vinansial mandiri, jadi tidak lagi mengantungkan pada DAU dan DAK menjadi sumber pendapatan atau anggaran didalam pembangunan. Maka dari itu, salah satunya adalah disamping menjaga kondusifitas, bagaimana kita juga terus meningkatkan pendapatan asli daerah yang ada di Lebak, salah satunya dari unit-unit kerja yang saat ini berinvestasi badan amil zakat dan lembaga masyarakat lainya yang memiliki kepedulian terhadap Lebak,” ujar Bupati Iti Octavia Jayabaya dalam sambutannya diacara pembukaan Musrenbang Non APBD 2023, Selasa 24 Oktober 2023.
Dipaparkannya, saat ini ada target-target pemerintah pusat yang menetapkan kepada daerah untuk menuntaskan stunting dan juga kemiskinan ekstrim.
Lalu salah satu prioritas di Indonesia untuk mengurangi kemiskinan ekstrim di Provinsi Banten itu, adalah di Lebak, karena kategori kemiskinan di Lebak ini masih sekitar 2,17 atau sekitar 6.043 kepala keluarga (KK).
Namun demikian, sejak 2021 hingga 2022, angka kemiskinan tersebut, lumayan mengalami penurunan yang signifikan, tetapi target pemerintah di 2024 angka kemiskinan harus zero persen sehingga Bupati Iti meminta bantuan dan kerjsamanya kepada seluruh steackholder, terutama dari para pengusaha dan juga badan amil zakat, lembaga-lembaga masyarakat lainnya termasuk BUMN, BUMD untuk bersama-sama berkolaborasi mewujudkan itu semua, sehingga kedepan Lebak bisa juga merealisasikan zero persen kemiskinannya.
“Persoalan kemiskinan ekstrim maupun stunting bukan hanya faktor pendapatan, tetapi juga akibat dampak minimnya ketersediaan air bersih dan termasuk juga penyediaan sanititasi yang tentunya menjadi pekerjaan rumah kita untuk secepat mungkin memperhatikannya,” tegas Bupati Iti.(adv)
Komentar