oleh

Ganti Rugi Lahan Untuk Pembangunan Stasiun Rangkasbitung Memasuki Tahap Dua

Lahan pemukiman warga di Kampung Pasir Sukarayat Rangkasbitung Lebak Banten yang terkena pembebasan lahan oleh PT KAI.(Foto Uday)


Berita6Banten– Ganti rugi lahan masyarakat di Kampung Pasir Sukarayat, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, untuk kepentingan pembangunan Stasiun Rangkasbitung, kini sudah mulai berjalan, menurut warga setempat, hingga pekan ini, proses ganti rugi tersebut, telah memasuki tahap dua.

Dahlan, salah seorang warga yang tanah dan rumahnya turut terkena pembebasan mengatakan, proses ganti rugi pembebasan lahan di kampungnya, di tahap pertama dilalukan pekan lalu untuk sembilan pemilik tanah dan rumah. Untuk tahap kedua yang akan dilakukan pekan ini, akan dilakukan kepada 15 warga.

“Total rumah yang terkena pembebasan untuk pembangunan Stasiun Rangkasbitung, sebanyak 39 rumah. Bagi warga yang sudah menerima uang ganti rugi, kini sudah siap-siap meninggalkan Kampung Pasir Sukarakyat,” ujar Dahlan, kemarin.

Ended Haryadi, Ketua RT 04/07 Kampung Pasir Sukarayat, yang juga terkena pembebasan mengatakan, harga ganti rugi pembebasan lahan tersebut, Rp1,5 juta permeter untuk tanah, Rp2,1 juta permeter untuk bangunan rumah permanen, serta Rp1,8 juta permeter untuk bangunan rumah non permanen.

Baca juga: Seekor Ular Mematikan Masuk Kamar Rumah Warga di Lebak

“Bagi yang telah menerima uang ganti rugi, sudah membeli rumah yang terpencar di sejumlah kampung di Rangkasbitung,” kata Haryadi.

Terpisah, Camat Rangkasbitung, Yadi Basari Gunawan, membenarkan bila ganti rugi pembebasan lahan di Pasir Sukarayat untuk pembangunan Stasiun Rangkasbitung oleh Kementrian Perhubungang, sedang berjalan secara bertahap. Bahkan, sebelum proses pencairan gant rugi dilakukan, sebanyak 39 warga pemilik tanah dan rumah yang terkena pembebasan, melakukan penandantanganan berkas ganti ruginya dilakukan di kantor Kecamatan Rangkasbitung.

“Untuk penandatanganan berkas-berkas ganti ruginya sudah dilakukan serempat. Kini, proses pencaiarnya sudah berjalan secara berrahap,” terang Yadi.(day)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *