PJ Bupati Lebak Iwan Kurniawan saat sambutan diacara penyerahkan DIPA Tahun Anggaran 2024.(Foto Uday)
BERITA6BANTEN.COM – Pj Bupati Lebak, Iwan Kurniawan menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), serta daftar alokasi transfer ke daerah (TKD) tahun anggaran 2024, Rabu (27/12).
Acara yang berlangsung di Pendopo Pemkab Lebak tersebut, sekaligus sebagai simbol dari dimulainya pelaksanaan APBN tahun 2024.
Dalam kesempatan itu, Iwan Kurniawan menyampaikan, saat ini dunia sedang menghadapi tantangan dinamika dan prospek perekonomian global yang penuh dengan ketidakpastian.
Baca juga: Ketua PMBI Moch Ojat Sudrajat Desak Pemprov Banten Audit PT.ABM
Kondisi geopolitik yang semakin hangat dan dampaknya terhadap perdagangan Internasional yang semakin terasa, membuat kita harus tetap waspada.
“Namun demikian, pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang yang saat ini tetap optimal dapat menjadi modal yang baik bagi pelaksanaan APBN 2024,” ujar Iwan.
Sementara itu, Kepala Kantor Perbendaharaan Negara Rangkasbitung, Wahjudi Sugiharto mengatakan, DIPA K/L dan daftar alokasi TKD merupakan dokumen APBN yang sangat penting untuk menjadi acuan bagi para pimpinan instansi vertikal dan kepala daerah lingkup kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan berbagai program pembangunan secara kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“APBN berupaya maksimal untuk memenuhi seluruh program-program prioritas pembangunan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, dari mulai memberikan jaring pengaman untuk rakyat dan kelompok rentan, menjaga laju konstan roda perekonomian, mendorong tranformasi dan membangun infrastruktur penunjang kegiatan masyarakat,” ujar Wahjudi.
Penggunaan dana APBN harus terus bermanfaat, efektif dalam menjaga perekonomian masyarakat Lebak dan Pandeglang.
Kinerja ekonomi Banten tetap terjaga dengan baik, hal tersebut terlihat dengan pertumbuhan Triwulan III 2023 sebesar 4,97 persen YoY dan inflasi Banten dari 3 besar, yaitu Serang, Tangerang dan Cilegon terjaga rendah dab stabil (2,35%) cukup jauh dibawah inflasi Nasional (2,56%).
“APBN 2024 merupakan instrumen untuk menangkal tantangan dan ancaman terhadap stabilitas. Oleh karena itu, APBN didesain antisipatif, waspada terhadap potensi krisis, responsif, mengutamakan kepentingan masyarakat dan Nasional, serta mendukung pertumbuhan ekonomi,” papar Wahjudi.(day)
Komentar