Sejumlah ayam yang mati di kelompok dua beberapa waktu lalu.(Foto Istimewa)
BERITA6BANTEN.COM – Dugaan penyimpangan ketahanan pangan (Ketapang) melalui penggemukan unggas (ayam lokal) di Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, terus mendapatkan sorotan.
Bahkan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) desa setempat, mengaku geram dengan program yang terkesan pengelolaanya tidak profesional, siap membuktikan dan siap menjadi saksi kondisi dilapangan yang sebenarnya.
“Pihak TPK bilang disalah satu media online, bila program tersebut, terkesan berjalan baik, dan dilaksanakan secara transparan. Ayo buktikan dilapangan bila yang dikatakan pihak TPK di media online itu benar, sebab saya tahu betul kronologisnya, serta siap membuktikan adanya dugaan penyimpangannya,”ujar Ateng Jaelani, Anggota LPM Desa Sukamekarsari, Kamis 30 November 2023.
Mengingat dugaan penyimpangannya sangat kuat, maka pihaknya meminta aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini Satreskrim Polres Lebak, untuk memeriksa para saksi yang mengetahui betul kronologis perjalanan awal program Ketapang hingga saat ini di Sukamekarsari.
Baca juga: Kelompok 1 Tolak Pendistribusian Sisa Unggas Program Bantuan Ketapang di Desa Sukamekarsari, Lebak
“Saya jadi ketawa, saat pihak TPK berkomentar disalah satu media online, karena komentarnya sangat-sangat tidak sesuai dengan fakta dilapangan,” ungkap Ateng.
Terkait, pernyataan pihak TPK yang mengatakan hanya beberapa ekor ayam yang mati di dua kelompok tersebut, kata Ateng merupakan pernyataan bohong, sebab faktanya dilapangan justru ratusan ekor ayam yang mati.
“Lalu untuk ayam yang mati, bagaimana pertanggungjawabannya. Jangan berdalih pada saat pendistribusiannya, ayam-ayam tersebut dalam kondisi sehat. Buktinya selang beberapa jam ayam berada di kandang, sudah banyak yang mati,” kata Ateng, seraya ayam-ayam pada saat itu sudah tidak bisa diberikan vaksin oleh tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, karena sudah dalam kondisi sakit.(day)
Bahkan
Komentar